Germany 4 vs 0 Australia

Any worries Germany might have had about the loss of influential captain Michael Ballack were quickly put to rest in their 4-0 opening win against outgunned Australia in Durban.

Richard Garcia provided an early scare for the three-time world champions in the nervy awkwardness of the opening exchanges, but it proved a false dawn as Germany were a goal to the good inside eight minutes of the teams' Group D curtain-raiser. Miroslav Klose fired a warning shot after four minutes which was well dealt with by Mark Schwarzer, but Australia’s Fulham-based net-minder could do nothing about what came just four minutes later. A diagonal ball from Mesut Oezil sent Thomas Mueller breaking down the right side of the penalty area and the Bayern Munich starlet crossed low for Lukas Podolsk to drill home with his left foot past Schwarzer, who did well just to get a hand to it.

The Australians were stunned by the early set-back and the heavy underdogs, labelled as such by captain Lucas Neill in the build-up, had no luck grinding their way back into the contest. After 20 minutes, Garcia was again vaguely threatening, but his tame strike from the edge of the box failed to do justice to some clever approach work. The Germans were in the ascendancy and threatening from both flanks. In the 24th minute, Klose – usually so reliable on the world stage – fluffed an absolute sitter, blazing over a brilliant cross from out left by scorer Podolski, who was looking a new man after a disappointing season with Cologne.

It did not take long for Klose to make amends. With 26 minutes played, he rose high to head home an inch-perfect cross from captain Philipp Lahm, whose recent claim that this Germany side is the best he has played in suddenly began to gain weight. Oezil had another golden chance on the half-hour mark, but his delicate chip over Schwarzer was booted clear by Neill, who was leading a rearguard in serious danger of total collapse by the time the half-time whistle, mercifully for Australia, brought an end to the opening stanza.

The second half began with Neill unceremoniously planting a knee into the back of danger man Klose. That bit of impetuousness combined with a red card for Tim Cahill in the 56th minute for a reckless challenge on Bastian Schweinsteiger was the full measure of Aussie resistance. With a man advantage, the German juggernaut went into overdrive. Oezil and Podolski both went close to scoring from close range before the outstanding Mueller made it 3-0 with a sharp strike in off the post after a wily give-and-go with Podolski had cut a swathe through Australia's defence in the 66th minute. Two minutes later Cacau added a fourth and final goal with his first touch of the ball after coming on as a substitute for Klose, slotting home the simplest of finishes from six yards out.

The Germans' victory moved them level on three points with Ghana, winners against Serbia earlier in the day. Joachim Low's men next face the Serbs on 18 June in Nelson Mandela Bay while Australia will look to rebound against a powerful Black Stars side one day later in Rustenburg.

Jumat, 05/03/2010 02:55 WIB Lapan: Badai Matahari Terjadi Antara 2012-2015

Jakarta - Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

(nwk/nwk)

Kecanduan Internet & Game? Masuk Rehabilitasi Saja

http://news.id.msn.com/okezone/komputer/article.aspx?cp-documentid=3612111

SAN FRANCISCO - Seorang pemuda bermata biru berusia sekitar 19 tahun, terlihat keluar dari kandang ayam, nampaknya dia sedang membantu membangun dan membersihkan kandang ayam itu. Sebagian orang tidak menyangka, kalau sebenarnya pemuda bernama Ben Alexander, sedang menjalani terapi akibat kecanduan internet dan game.

Ya, Pemuda yang tinggal di Iowa, Amerika Serikat itu, adalah pasien pertama dari pusat rehabilitasi bernama reStart yang khusus merawat pasien yang kecanduan berat dari internet dan game. reStart sendiri berada di 30 KM dari Seattle, menawarkan kepada pasiennya dekat dengan hutan, agar bisa menjauhkan diri dari segal sesuatu yang berhubungan dengan internet dan game.

Time, Senin (28/9/2009) melaporkan, Alexander begitu senang dengan terapi yang dia jalani di reStart. Apalagi, selama ini dia berada di depan komputer tidak kurang dari 16 jam sehari setiap harinya. "Tapi itu saya lakukan, ketika masih berada di kampus," ungkap Alexander.

Hampir setahun yang lalu Alexander begitu menggilai permainan game fantasi World of Warcraft, sampai-sampai dia melupakan makan, minum dan tidur. Bahkan, akibat dari kecanduan bermain game tersebut, pendidikannya hampir diambang kehancuran. Sebenarnya, dia berusaha keluar dari masalah tersebut, namun selalu gagal. Sampai ayahnya, membawanya ke reStart untuk melepaskan kecanduan itu.

Walaupun kasus-kasus ekstrim akibat kecanduan internet dan video game telah dipublikasikan secara luas di AS, namun tidak di Eropa dan di Asia Timur, di mana gamers bahkan harus menemui ajalnya, karena terlalu asik bermain game dan melupakan segalanya.

Sebenarnya di tahun 2006, fasilitas untuk kecanduan internet dan video game telah ada di Amsterdam, Belanda, dan ada beberapa program serupa yang beroperasi di China.

blog pertamaku

Akhirnya jadi juga blog ini........
biarpun dulu pernah punya blog tapi dibuatin tmn jd g seru.......
biarpun g sebagus blog yg dulu, yg penting bikinan sendiri.....
hehehehehe